Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Powered by Blogger

December 5, 2014

Menyiasati Urinal Otomatis

Komik di bawah ini mengingatkan saya pengalaman pribadi belasan tahun yang lalu di luar negeri (ditulis di http://ceppi-prihadi.blogspot.com/2009/07/tahun-2003-di-awal-masuk-ke-perusahaan.html). Saat saya BAK menghadapi urinal/urinoir yang menggunakan sensor untuk kerja pembilasnya.

 

Perlu waktu untuk menyiasati bagaimana cara mengeluarkan air pembilas/flush water, yang bagi kita umat Muslim wajib melakukan intinjak (mencuci) setelah BAK dengan air tersebut.

 

Pada saat BAK, belum sepenuhnya selesai air flush sudah menyiram. Akhirnya waktu selesai BAK, karena kita masih perlu air buat istinjak, ya kita menjauh dulu dari situ supaya sensornya bekerja dan balik lagi untuk mengambil air. Tentu saja dengan risleting celana masih terbuka dan senjatanya masih terhunus....he..he..he..(malu!)

Sialnya, satu kali mundur terus balik lagi, airnya belum keluar. Sekali lagi mundur dan mendekat lagi, belum keluar juga. Akhirnya setelah mundur dan maju yang ketiga, bisa keluar juga air pembilasnya. Syukur deh...aman dan saya bisa menunaikan kewajiban istinjak.

Cuma, saat itu malu banget dilihat orang-orang di sekitar. Mungkin disangkanya lagi ngapain orang ini. Ha..ha..ha…

Selanjutnya, saya tahu trik menghadapi urinoir jenis ini. Cukup miringkan badan anda ke kiri atau ke kanan (sesuai arah sumber cahaya), dan kembali lagi ke posisi semula, air flush itu akan ngocor keluar.

Anda pernah mengalami kejadian serupa? Mudah-mudahan tidak. He..he..he..

 

urinalm

No comments :

Post a Comment