Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Powered by Blogger

April 18, 2010

Apabila Presiden Meninggal Dunia...

Sedih dan tersentuh rasa iba saya membaca berita meninggalnya Presiden Polandia Lech Kaczynski dan istri dalam suatu kecelakan pesawat terbang di Rusia Barat beberapa waktu yang lalu, saat dalam perjalanan kunjungan negara ke Rusia. Bayangkan, presiden dan istrinya yang disertai staf kepresidenan, pejabat-pejabat negara yang jumlahnya tidak sedikit, serta seluruh rombongan penumpang pesawat kepresidenan yang ditumpanginya, tidak ada satu pun yang selamat. Benar-benar peristiwa tragis yang membuat kita yang mendengar beritanya turut berduka. Sebuah negara kehilangan banyak pemimpinnya dalam satu waktu! Karena kecelakaan pesawat terbang!


Presiden Polandia dan pesawat kepresidenan yang ditumpanginya

Meskipun dari penyelidikan sementara, disimpulkan bahwa kecelakaan pesawat tersebut disebabkan oleh human error, kesalahan pilot dalam mengambil keputusan, pesawat kepresidenan tersebut memang sudah berusia 20 tahun, umur yang bisa dibilang sudah tua untuk sebuah pesawat terbang kepresidenan, pesawat yang membawa orang nomor satu suatu negara. Satu hal lain yang tidak bisa diabaikan adalah bahwa pesawat jenis Tupolev Tu-154 dikabarkan sudah banyak yang mengalami kecelakaan di berbagai negara, namun Polandia tetap menggunakannya dalam penerbangan dan bahkan salah satunya dijadikan pesawat kepresidenan. (Jadi ingat beberapa waktu yang lalu saat di Indonesia banyak pesawat yang mengalami kecelakaan, karena banyaknya pesawat yang sudah uzur yang digunakan dalam penerbangan biaya murah).

Apakah memang negara Polandia terlalu berhemat menggunakan pesawat yang terhitung tua untuk pesawat kepresidenan, ataukah terlalu miskin negara tersebut untuk membeli pesawat baru atau paling tidak menyewa pesawat yang agak mudaan (Jadi ingat rencana pembelian pesawat kepresidenan RI yang sempat tercuat dan menjadi kontorversi belum lama ini), pertanyaan itu timbul dalam benak kita. Yang jelas, harga dari satu keputusan ini sangat mahal, dengan hilangnya jiwa pemimpin-pemimpin negara Polandia.
Karena kejadian kecelakaan ini, seluruh rakyat negara yang warna benderanya putih merah ini, berkabung selama sekian waktu. Sementara itu pihak parlemen dan pemerintah merencanakan dalam dua bulan mereka akan menyelenggarakan pemilihan umum di negara mereka untuk memilih presiden yang baru. Selama menunggu pemilu itu, jabatan presiden dipegang sementara oleh ketua parlemen.

Mana wakil presidennya ya? Kalau di negara kita, seperti halnya di beberapa negara lain seperti Amerika Serikat, konstitusi mengatur jika presiden mangkat atau berhalangan tetap, otomatis yang menggantikannya adalah wakil presiden. Kemungkinan presiden Polandia ini tidak punya wakil, sehingga sepeninggal beliau, harus diadakan lagi pemilu untuk memilih presiden baru.

Saya jadi membayangkan negara kita. Maaf bukan mengharapkan, hanya mengukur seberapa kesiapan pemerintah dan rakyat kita jika menghadapi masalah seperti ini. Apakah kita siap menghadapi keadaan jika terjadi sesuatu pada presiden kita di tengah-tengah masa jabatannya? (Sekali lagi maaf, bukan mengharapkan). Konstitusi kita sudah mengaturnya, bahwa jika presiden meninggal dunia atau berhalangan tetap (sakit atau kehilangan kesadaran, atau apalah yang menyebabkan kehilangan kemampuan dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang presiden), maka tugas dan wewenangnya beralih kepada wakil presiden.
Apakah konstitusi akan dijalankan, dan wakil presiden memegang jabatan sebagai presiden untuk periode jabatan mereka yang lima tahun? Semua pihak akan menerima ketentuan yang diatur konstitusi itu? Atau malah ricuh dan ada pihak-pihak yang menuntut diadakannya pemilu karena misalnya, kurang cocok dengan wakil presiden yang ada? Entahlah, karena belum terjadi. Namun kejadian pengunduran diri Pak Harto sebagai presiden RI saat itu lebih dari 10 tahun yang lalu, lalu diserahkannya jabatan presiden kepada Pak Habibie, ternyata tidak diterima oleh banyak kalangan, yang akhirnya menuntut diadakannya pemilu sesegera mungkin yang artinya wakil presiden yang diserahi jabatan presiden hanyalah bersifat sementara. Jadi tidak berlaku wakil presiden menggantikan presiden yang mengundurkan diri mendapat kesempatan penuh sisa masa jabatannya. Hanya sementara, dan segera harus menyelenggarakan pemilu untuk mendapatkan presiden dan wakil presiden baru.

Beda lagi sewaktu presiden kita Gusdur dilengserkan secara paksa lewat sidang istimewa MPR. Jabatan presiden diserahkan kepada wakilnya saat itu Ibu Megawati Sukarnoputeri, dengan lama masa jabatan sisa dari Gusdur yang dilengserkan. Tiga tahun saja! Karena Gusdur sudah memakai jatah waktu periode jabatan presiden dan wakil presiden selama 2 tahun, sehingga jatah Ibu Mega hanya 3 tahun. Yakh, begitulah konstitusi dan begitu pula politik!

Selain itu, yang saya tahu, jika wapres yang menjabat sebagai presiden pengganti itu juga mangkat atau berhalangan tetap, maka penggantinya adalah triumvirat yang terdiri dari Menlu, Mendagri dan Menhankam. Apakah aturan ini masih berlaku sekarang? Terus terang saya pribadi tidak tahu.
Sejak memasuki masa reformasi dan adanya amandemen terhadap UUD 1945, saya tidak tahu apakah aturan itu masih berlaku. Saya dengar ada aturan baru, yang menggantikannya adalah triumvirat Ketua MPR, Ketua DPR dan Ketua MA. Anda tahu aturan yang baru?

Presiden maupun wakil presiden bukanlah sekedar pimpinan, namun lebih dari itu. Mereka adalah orang yang terpilih yang ditugaskan oleh negara secara 24 jam sehari 365 hari dalam setahun bekerja sebagai presiden. Tidak ada waktu mereka untuk menanggalkan pekerjaannya, terlebih bagi Presiden. Bahkan pada saat mereka tidur pun, mereka tetap bekerja sebagai presiden. Bayangkan jika presiden sedang tidur, lalu datang kabar negaranya diserang oleh pihak asing, akankah si presiden tetap melanjutkan mimpinya dan hanya bilang, "Besok pagi saja deh! Saya sedang tidur."
Wah, bisa hancur tuh negara!
Iya, presiden kapanpun, di mana pun, dalam kondisi apapun harus bisa membuat keputusan, termasuk mengambil keputusan yang amat sangat penting, misalnya menyatakan perang  atau pun juga menyerang negara musuhnya (Konon, presiden AS kemana-mana selalu membawa kopor berisi tombol dan kunci peluncuran rudal nuklir AS).
Jadi, tidak ada kata istirahat dari pekerjaan sebagai presiden. Juga, presiden tidak boleh kehilangan kesadaran karena pingsan misalnya, atau karena dibius. George Bush pada tahun 2007 pernah menyerahkan jabatannya sebagai Presiden AS saat itu kepada wakilnya Dick Cheney, karena harus menjalani pemeriksaan kanker di Camp David, selama 48 jam.

Contoh lain adalah saat presiden Rusia Boris Yeltzin berkuasa, lebih dari 20 tahun yang lalu, dia pernah mengalami operasi jantung yang mengakibatkan kesadarannya hilang karena dibius. Wewenang atas pengendalian senjata nuklir Rusia, langsung diserahkan kepada Chernomyrdin, yang saat itu kalau tidak salah menjabat sebagai perdana menteri.
Secara fiktif pun, ada gambaran di sebuah film Hollywood ber-title Air Force One. Satu keadaan di mana wapres AS bisa mengambil alih kekuasaan karena presidennya dalam keadaan disandera, atau kalaupun tidak disandera seperti diceritakan dalam film itu, sang presiden berada dalam keadaan penuh tekanan, padahal kebijakan abadi AS adalah tidak berkompromi dengan teroris. Namun, wapres tidak mengambil alih kekuasaan dan menunggu perkembangan di pesawat, yang ternyata presiden veteran perang Vietnam berjuang seorang diri membebaskan pesawat kepresidenannya dari cengkraman para teroris. Dasaaarrrr film Holywood!
Tapi pelajaran yang bisa diambil, bahwa konstitusi memungkinkan seorang wapres menggantikan kedudukan presiden dalam kondisi seperti itu.

Begitulah, betapa pentingnya jabatan presiden bagi suatu negara. Termasuk Indonesia.
Mari kita berdoa kepada Allah SWT. Semoga presiden kita, dan pimpinan-pimpinan negara kita yang lain selalu diberikan kesehatan sehingga beliau-beliau bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Juga apapun yang terjadi pada pimpinan negara kita, tetap rakyat dan elemen bangsa kita harus berjiwa besar mengikuti aturan yang sudah disepakati bersama.
Untuk kepentingan kita semua.
CP, April 2010
http://ceppi-prihadi.blogspot.com/

Sumber gambar: http://www.dw-world.de

April 17, 2010

Jatuhnya Saham Carrefour ke Tangan Perusahaan Nasional

Membaca berita dibelinya saham Carrefour (http://properti.kompas.com/read/xml/2010/04/17/07193646/%20Saham.Carrefour.Dibeli.Trans.Corp-12) oleh Trans Corp sedikit membuat kita berlega hati.



Masalahnya selama ini kita miris melihat sepak terjang perusahaan retail raksasa asal Perancis ini dalam mengobrak-abrik lahan bisnis para pedagang bermodal kecil di negeri kita. Dari waktu ke waktu dibuka gerai baru, mulai dari di ibukota provinsi, menyebar ke kota-kota lain yang dianggap berpotensi secara ekonomi. Pedagang-pedagang kecil di pasar-pasar tradisional tentu saja sulit bersaing dengan retail raksasa ini, meskipun dihibur oleh kata-kata dari pemerintah daerah yang memberi izin pembangunannya: "konsumen Carrefour berbeda dengan konsumen pedagang-pedagang di pasar tradisional". Berbeda memang iya, tapi berapa banyak konsumen warga masyarakat yang beralih dari pasar-pasar tradisional ke pasar modern hypermarket ini? Dari hari ke hari makin banyak, seiring dengan meningkatnya standard kehidupan masyarakat dan tuntutan di zaman modern ini di mana penyedia jasa maupun barang harus sanggup memberikan kepastian kualitas, kepastian waktu, kepastian ketersediaan barang, dan tentu saja kenyamanan. Termasuk saya, juga mungkin termasuk anda yang beralih.
Mana yang lebih anda suka, belanja berbecek-becek di pasar tradisional serta harus pintar-pintar menawar harga kalau tidak ingin rugi karena mendapat barang dengan harga mahal, atau belanja di tempat nyaman bersih ber-AC dengan harga pasti (ada yang murah, ada juga yang lebih mahal)? Anda bisa menjawabnya sendiri.

Di satu sisi, keberadaan retail raksasa dengan modal besar menyadarkan para pengusaha dalam negeri untuk belajar bersaing. Bersaing secara sehat dan positif untuk meningkatkan segalanya, dalam memuaskan konsumen pembeli. Menjaga kualitas barang dan jaminannya, selalu memelihara ketersediaan barang, lengkap dan banyak pilihan dengan rentang harga bervariasi, memberikan harga terbaik untuk konsumen, serta meningkatkan dan memelihara kenyamanan tempat belanja.
Di sisi lain, persaingan itu belum saatnya dialami oleh sebagian besar para pedagang kecil di kita. Mereka masih kekurangan modal. Mereka masih butuh bimbingan dari pemerintah daerah dan juga dari pengusaha lain yang lebih dahulu berhasil. Mereka juga butuh infrastruktur yang lebih baik seperti pasar yang lebih tertata, bersih, aman dan nyaman, yang sekarang ini masih merupakan tugas pemerintah daerah dalam menyediakannya. Apakah dukungan yang dibutuhkan mereka itu sudah tersedia? Belum.

Kembali ke berita pembelian saham Carrefour (C4) tadi. Itu merupakan berita menggembirakan kita, di saat kita prihatin banyak perusahaan negara kita dijual ("dicaplok") oleh pihak asing, masih ada perusahaan multinasional yang diambil alih oleh perusahaan nasional. Gembira karena kita menjadi punya harapan, bahwa dengan kepemilikan 40% saham C4 oleh Trans Corp yang kita kenal lewat bisnis boardcastingnya TransTV dan Trans7 itu, perhatian pemilik modal yang diwakili dewan komisaris dan termasuk dewan direksi terhadap nasib pedagang kecil pribumi akan lebih besar. Juga harapan bahwa keuntungan dari perusahaan itu tidak banyak yang lari ke luar negeri, melainkan lebih banyak kembali ke dalam negeri Indonesia. (Eh, ada juga yang gembira karena katanya C4 sebelumnya dimiliki oleh orang Yahudi(?)!) Saya kutip sebagian dari berita itu:
"Sebagai pemilik, Trans Corp juga meminta untuk memastikan bahan pokok bisa dijual dengan harga terbaik demi membantu masyarakat. Bahan pokok juga merupakan pengontrol inflasi. Pedagang kecil juga dijanjikan diberikan fasilitas berdagang yang disebut pojok rakyat."

Kita anggap hal ini menjadi janji pemilik C4 yang diwakili oleh komisaris dari pihak Trans Corp dalam hal memberikan pelayanan lebih baik kepada masyarakat Indonesia. Tidak hanya mencari keuntungan, namun harus bisa mendistribusikan barang-barang kebutuhan pokok masyarakat dengan harga terbaik. Juga perhatian terhadap pedagang pengusaha kecil dengan disediakannya fasilitas/tempat berdagang, hal ini jangan hanya menjadi lips service, namun harus bisa diwujudkan secara konkrit dalam satu tahun ke depan ini.

Didiklah para pedagang kecil itu dan juga para produsen kecil bagaimana berbisnis secara profesional, ajaklah mereka bersaing secara sehat, dan tentu karena mereka modalnya jauh lebih kecil daripada C4, adalah kewajiban anda untuk menyisihkan sebagian keuntungan anda untuk pembinaan mereka. Jangan membuat keadaan produsen kecil yang mensubsidi C4, melainkan sebaliknya, berilah mereka kesempatan bekerja sama dengan C4 dan mendapat keuntungan yang wajar. Selanjutnya, jangan memonopoli semua lahan bisnis yang ada, bagilah juga buat mereka-mereka yang lebih membutuhkan. Ingat, C4 masih dalam digugat KPPU dalam kasus monopoli!

Salam,
CP, April 2010
http://ceppi-prihadi.blogspot.com/2010/04/jatuhnya-saham-carrefour-ke-tangan.html

April 7, 2010

Akses Web Lewat Email

Jika ada seseorang mengirimkan email kepada kita atau ke milis yang kita ikuti berisi link alamat di internet yang berisi tulisan/artikel, sementara kita di kantor (bagi yang mengikuti milis di kantor) tidak punya hak akses internet dan hanya diberikan fasilitas email, apa yang harus kita lakukan supaya kita bisa membuka halaman web yang ditunjukkan oleh link tersebut?

Apakah cukup pasrah, 'nrimo' begitu saja pada keadaan padahal kita sangat tertarik pada tulisan yang kedengarannya cukup menarik untuk dibaca? ("Yaakh...emang nasib kita cuma dikasih email! Nggak kayak bos-bos itu yang bisa internetan kapan mereka butuh!" -- He.he.he..nrimo kok pake ngedumel!)

Pilihan lainnya? Kita bisa meminta pengirim email tersebut untuk mengirimkan isi tulisan seperti dalam halaman web-nya lewat email secara utuh, bukan hanya link-nya, supaya kita tetap bisa membacanya.

Nah, jika kita tidak bisa pasrah karena kita benar-benar membutuhkan tulisan yang ada di halaman web tersebut, sementara pilihan kedua pun tidak memungkinkan, kita masih punya pilihan ketiga. Pilihan ketiga itu adalah dengan memanfaatkan layanan gratis yang disediakan oleh pihak ketiga yang baik hati berupa proses grab atau meng-copy satu halaman website untuk dikirimkan ke kita melalui email. Memang ada? Aada..lah!

Saya di tempat kerja lama sering memanfaatkan layanan ini, karena tidak mempunya hak akses internet, hanya email. Lumayan, kita bisa membaca content/isi yang terdapat pada sebuah halaman web tanpa harus memiliki akses internet. Syaratnya adalah kita mengetahui link internet yang akan kita tuju.
Dari mana kita dapatkan link itu?
Ya, itu tadi. Bisa dari email seseorang seperti di atas. Atau juga link berupa alamat-alamat website yang memang kita ketahui (nanti saya berikan contoh). Saya jelaskan di bawah:

1. Nama layanan tersebut adalah www4mail, yang dari namanya kita bisa mengartikan bahwa layanan ini menyediakan content web untuk dilihat lewat email.
2. Untuk menggunakan layanan tersebut, kita tinggal mengetikkan email berisi link alamat yang dituju dan dikirimkan ke alamat www4mail@wm.ictp.trieste.it
3. Beberapa saat kemudian akan ada email balasan dari www4mail berisi suatu keterangan mengenai quota (jatah) kita atas layanan tersebut dan status request kita, serta attachment berupa file html yang berisi content halaman web dari link yang kita minta.
4. Kita tinggal meng-klik attachment tersebut, dan internet explorer atau mozilla firefox (tergantung default browser anda) akan terbuka menyajikan isi dari halaman web tersebut.

Supaya lebih jelas, saya berikan contoh:
- Saya punya artikel di blog saya, dan link-nya adalah http://ceppi-prihadi.blogspot.com/2010/04/apa-hubungannya-gunung-es-dengan-ikan.html
- Untuk mendapatkan content dari link tersebut, maka kita buat email dengan tujuan To:www4mail@wm.ictp.trieste.it, Subject-nya dikosongkan, dan body email-nya diisi dengan link tersebut:
http://ceppi-prihadi.blogspot.com/2010/04/apa-hubungannya-gunung-es-dengan-ikan.html

Photobucket

- Send email tersebut
- Maka kita akan terima balasan email seperti di bawah ini:

Photobucket

- Terdapat attachment yang berisikan halaman web yang kita minta (dalam format html, dan saya attach dalam email saya ini sebagai contoh). Anda tinggal meng-kelik-nya!
Isinya mungkin kurang rapih, tidak seperti tampilan internet biasa, dan tidak ada gambarnya. Namun, kita tetap bisa membacanya. Lihat saja di bawah, seperti ini kira-kira!

Photobucket

Bagaimana kalau body emailnya kita isi dengan:
http://www.detiksport.com/sepakbola ?

Bisa juga. Hasilnya seperti di bawah ini. Di situ anda bisa menemukan indeks daftar berita tentang sepakbola terbaru dengan link-link-nya yang bisa kita kirim kembali ke www4mail untuk mendapatkan isinya.

Sebenarnya selain www4mail, untuk akses web lewat email kita bisa menggunakan layanan yang lain seperti Webpage Grabber atau Web2Mail, namun saya sendiri belum mencobanya.

Silakan dicoba, dan mudah-mudahan bermanfaat buat teman-teman.
Kalau ada kesulitan, silakan anda tanyakan.


Salam,
http://ceppi-prihadi.blogspot.com
http://harihari-ceppi.blogspot.com

April 2, 2010

Apa Hubungannya Gunung Es dengan Ikan Teri?

Apa hubungannya gunung es dengan ikan teri?

Memangnya ada hubungan?
Sepertinya tidak ada ya?
Tapi jika saya katakan sebuah kata kunci, pasti anda akan “ngeh” bahwa di antara keduanya terdapat hubungan, dan mungkin cukup erat hubungannya.


Ikan Teri dan Gunung Es
(Sumber gambar: klik ini dan klik ini)


Kata kuncinya adalah…seseorang yang saat ini paling ngetop di Indonesia! Wajahnya sangat dikenal dalam waktu singkat karena ditayangkan berkali-kali dalam beberapa hari terakhir di layar hampir semua stasiun televisi, dan berita tentangnya menjadi headline di suratkabar-suratkabar.
Benar, kata kuncinya adalah Gayus Tambunan!

Gayus Tambunan yang kini menjadi saksi dan tersangka kasus penggelapan pajak yang mulai terkuak akibat pengakuan mantan Kabar Eskrim Susno Duadji, benar-benar namanya langsung melambung di masyarakat, Perhatian publik semua tertuju pada dirinya.
Bayangkan, jika kita ketikkan nama “Gayus Tambunan” di kolom pencarian google.co.id, hasilnya cukup dahsyati! Hasil pencariannya adalah 2.170.000 (kondisi kemarin sore), hanya berselisih 10.000 lebih sedikit dengan jika kita mengetikkan nama “Susilo Bambang Yudhoyono” presiden kita yang sudah menjabat selama 6 tahun. Coba deh bandingkan dengan mengetikkan nama anda!

Gayus Tambunan namanya, seorang staf di Direktorat Pajak, yang bergolongan IIIA dan berasal dari keluarga yang sederhana, dalam usianya yang relatif muda 30 tahun, diberitakan memiliki rekening sebesar 25 M. Menghebohkan bukan?
Heboh karena uangnya berasal dari hasil profesi rangkapnya sebagai markus (Makelar kasus. Mohon maaf bagi anda yang bernama Markus, masalahnya istilah ini sudah kadung populer, jadi saya hanya ikut-ikutan) di lingkungan tempat kerjanya di Direktorat Pajak.
Kasus mafia pengadilan peradilan pajak dengan nama Gayus sebagai pemeran utama ini menjadi pemicu gerakan boikot bayar pajak karena runtuhnya kepercayaan sebagian masyarakat pembayar pajak terhadap aparat pemerintah yang mengurus pajak. Namanya menjadi olok-olok sebagian masyarakat, seperti misalnya: Hari gini jujur bayar pajak, apa kata Gayus!

Merupakah satu rentetan dari kasus korupsi Anggoro, kasus rekayasa Anggodo, kasus cicak vs buaya, lalu dilengserkannya Kabareskrim saat itu Susno Duaji, yang dilanjutkan dengan nyanyian Susno, yang mengungkap beberapa nama jendral polisi yang berprofesi sebagai markus ditambah beberapa nama termasuk nama Gayus Tambunan inilah, dan Gayus ini menjadi menjadi kasus terbaru yang belum tahu kelanjutannya sampai di mana. Yang menjadi keyakinan kita adalah bahwa kasus Gayus Tambunan hanyalah merupakan fenomena gunung es, yang dalam hal ini Gayus hanyalah terlihat sebagai puncaknya saja. Sementara di bawah permukaan laut, bagian yang jauh lebih besar dari gunung es ini berupa carut-marutnya masalah hukum dan penegakan hukum di Indonesia.
Dan lebih jauh lagi, memperlihatkan ketidakberhasilan pemberantasan korupsi dan reformasi birokrasi yang selama ini menjadi cita-cita gerakan reformasi sejak tahun 1997. Program yang kemajuannya amat sangat lambat dibandingkan dengan laju kerugian keuangan yang diderita negara ini

Apakah penyerahan diri Gayus merupakan bukti keberhasilan aparat dalam membongkar kasus makelar kasus ini? Tentu saja tidak! Seperti diungkapkan beberapa tokoh pengamat hukum dan peradilan, bahwa Gayus hanyalah ikan teri dalam dunia korupsi dan mafia hukum di Indonesia. Ikan teri yang kalau ditangkap dan dimakan, tidak begitu terasa karena ukurannya kecil dan dagingnya sedikit. Sementara ikan kakapnya, seperti kasus-kasus lain yang ditangani di negara kita, jarang tersentuh dan mungkin tidak bisa disentuh.
Sebut saja nama-nama seperti Djoko Tjondro, Anggoro Widjojo, Edi Tansil (nama ini mah udah lenyap bagai ditelan bumi), Adrian Kiki Ariawan dan lain-lain yang merupakan koruptor kelas kakap. Kemana mereka semua? Begitu tidak berdayanyakah pemerintah dan aparat kepolisian kita?
Jadi ini merupakan PR besar untuk pemerintah kita, juga bisa dijadikan ukuran keberhasilan pemerintahan SBY sekarang ini, di tengah-tengah krisis kepercayaan akibat kasus bail out Century yang menggoyang posisi wapres Budiono sekarang dan juga menkeu Sri Mulyani Indrawati.
Bisa? Saya pribadi pesimis.

Jadi apa hubungannya ikan teri dengan gunung es?
Ya itu tadi!
Ikan teri yang senang berada di puncak gunung es, mudah ditangkap.
Sementara bagian bawah gunung es, hampir tidak pernah tersingkap, dan tidak terjangkau, padahal banyak ikan kakap di sana. Ikan kakap yang teramat sulit ditangkap.


CP, April 2010
Bermimpi Indonesia yang Lebih Baik
http://ceppi-prihadi.blogspot.com