Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Powered by Blogger

June 11, 2010

Benarkah Mereka Ariel dan Luna Maya? Cuekin Sajalah!

Masyarakat kita sedang dihebohkan oleh merebaknya peredaran rekaman video berisikan adegan intim pasangan “mirip Ariel” dan “mirip Luna Maya”, disusul lagi dengan video porno dengan pelaku pasangan “mirip Ariel” dan “mirip Cut Tary” . Stasiun-stasiun televisi, melalui baik program yang biasa membahas gosip seputar selebritis alias acara infotainment, maupun program serius seperti berita atau pun wawancara/ diskusi dengan orang-orang yang berkompeten, setiap hari membombardir para pemirsa di tanah air dengan tayangan liputan atau bahasan mengenai kasus ini.

Ariel-Luna Maya
Pasangan artis yang diduga beradegan panas di rekaman video (Sumber gambar: wartakota.co.id)


Berbagai program infotainment berlomba-lomba menyiarkan liputan tentang rekaman adegan intim pasangan laki-laki perempuan mirip artis itu dengan segala pembahasan, dan disertai macam-macam komentar hingga ke bumbu-bumbunya. Ada wawancara terhadap artis lain, wawancara terhadap masyarakat, polisi, ahli IT, anggota DPR, sampai ke kalangan ulama, menanyakan pendapat mereka seputar rekaman video tersebut dan peredarannya yang sangat cepat di masyarakat. Ada yang mengutuk, menyesalkan, sekedar prihatin atas kejadian itu dan ada pula yang merasa tertantang untuk membuktikan apakah pasangan yang tampil di rekaman itu adalah memang benar-benar artis yang diduga masyarakat. Banyak rumor yang berseliweran di sekitar kasus beredarnya video ini, dan itu pun disajikan secara lengkap oleh stasiun-stasiun televisi tersebut. Lengkap dikupas tuntas hingga ke hal-hal kecil turut dibahas.

Tayangan tiap hari di layar televisi menjadi promosi hebat untuk rekaman video tersebut! Hampir semua lapisan masyarakat menjadi tahu, bahwa ada rekaman terbaru berisikan adegan yang sebenarnya tabu untuk dipertontonkan. Tayangan yang seolah-olah memberitakan, “Tuh ada video porno terbaru, dengan pemeran pasangan artis terkenal. Cepat cari dan tonton sebelum basi!”.

Efek promosi ini pun cukup besar. Sebagian orang yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu dan yang tertarik segera memburu rekaman video tersebut. Di televisi pun sempat diperlihatkan, beberapa anggota masyarakat, bahkan pegawai pemerintah yang berseragam, hingga ke anak-anak sekolah yang kedapatan sedang asyik menonton beramai-ramai video itu. Promosi itu membuat penasaran sebagian anggota masyarakat, benarkah yang ada di video itu Ariel dan Luna? Seperti apa sih Ariel dan Luna bermesraan di depan kamera? … Pertanyaan yang membuat mereka ingin mendapatkan dan melihat video itu.

Ada yang mencari dan mengunduhnya di internet, lewat komputer sendiri atau di warnet-warnet, ada yang mencari di counter hape, atau lewat lingkungan pergaulan yang bersangkutan. Perkembangan teknologi perangkat seluler dengan adanya fasilitas bluetooth maupun kartu memori mempercepat peredaran video ini dari hape ke hape. Anak-anak sekolah yang sudah banyak memiliki hape sendiri pun tidak mau ketinggalan untuk meng-copy-nya. Kelihatannya bangga memiliki video tersebut di hapenya, “Nih, gua udah punya videonya Ariel – Luna Maya!” …Naudzubilah min dzalik!

Benar-benar kenyataan yang sangat memprihatinkan! Selain karena akhlak masyarakat yang nilai-nilai religiusnya makin tergerus oleh hal-hal berbau porno, bangsa ini pun gampang sekali heboh, dan mudah sekali perhatiannya tertarik kepada hal-hal yang kurang penting seperti peredaran rekaman video porno ini.
Seperti pertanyaan yang masih mengganjal di sebagian masyarakat. Benarkah pelaku yang berada di dalam adegan sekian menit itu benar-benar Ariel, penyanyi tampan pujaan anak-anak muda zaman sekarang? Juga pasangannya benar-benar Luna Maya, artis yang sedang melejit di dunia pertunjukan?

Kalau kita pikir, untuk apa kita tahu bahwa itu benar-benar Ariel dan Luna Maya? Tidak ada gunanya! Dengan punya pertanyaan seperti itu, kita akan turut penasaran dan ingin ikut melihat seperti apa sih video yang menghebohkan itu. Selanjutnya setelah menyaksikan, mendiskusikan dengan teman-teman, bahkan memperdebatkannya. Yang satu yakin pelakunya mereka, yang lain tidak percaya. Wadoouh…buat apa?
Cuekin sajalah!

Yang perlu kita jaga, jangan sampai kita ikut-ikutan ikut mencari dan menontonnya, termasuk membahas adegan maupun pelaku pada video tersebut. Juga terhadap anak-anak kita, kita harus menjaga agar mereka terhindar dari tontonan yang tidak pantas bagi usia mereka itu.
Biarkan saja Polisi yang menyelidiki kasus itu. Kalau terbukti ada yang bersalah, yakh… hukum saja si pelaku sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Kita sendiri tidak perlu ikut sibuk. Jangan menghabis-habiskan waktu dan tenaga untuk hal-hal yang sebenarnya tidak berguna.

Kepada pengelola stasiun TV dan media lainnya, kita himbau agar mereka bisa memberitakan kasus ini secara proporsional dan tidak berlebih-lebihan. Apalagi dengan sengaja menyelipkan potongan rekaman video panas tersebut, meskipun dengan gambar disamarkan. Buatlah tayangan secara bijak dan mendidik, tidak ikut membuat masyarakat menjadi heboh karenanya.

Kepada masyarakat umum, para artis dan selebritis lainnya, ataupun orang-orang yang beruntung punya wajah mirip artis, janganlah berlaku macam-macam. Katakanlah jika anda merekam adegan intim anda dengan pasangan anda untuk keperluan dokumentasi pribadi anda, JANGAN PERNAH BERPIKIR bahwa rekaman itu, baik berupa foto maupun video, akan bisa anda simpan dengan aman. TIDAK AKAN BISA!
Menaruh rekaman di hape, suatu saat hape itu rusak, lalu diperbaiki di tempat servis. Atau hilang dicuri orang, atau dijual setelah anda menghapus isinya. Saat itulah, muncul potensi data berisi rekaman pribadi anda bisa berpindah tempat atau digandakan. Ditaruh di komputer rumah atau di laptop pun, suatu saat ada orang lain yang pakai, lalu rekaman pribadi itu dicopy. Apalagi kalau misalnya komputer atau laptop itu berpindah tangan dijual atau dicuri orang. Data anda tidak ada yang rahasia lagi.

Atau katakanlah anda meninggal dunia, dan anda belum sempat menghapus dokumentasi anda itu, waah…ahli waris anda akan kaget diwarisi video syur anda dengan pasangan anda. Jangan sampai deh!
Benar apa yang dikampanyekan oleh para aktivis gerakan Jangan Bugil di Depan Kamera itu. Jangan pernah merekam hal-hal pribadi anda ke dalam kamera. Sekali sudah berubah dalam bentuk digital, resiko tersebar akan mengancam privasi anda. Dalam sekian detik sekian menit, jutaan mata bisa menyaksikan bagian tubuh anda yang paling rahasia. Anda tidak mau bukan?

Mari kita bangun bangsa ini dengan nilai-nilai agama dan hindari hal-hal yang kurang bermanfaat!

Salam,
CP, Jun 2010
http://ceppi-prihadi.blogspot.com

2 comments :

  1. Memang bangsa ini selalu meributkan aib orang lain. Padahal kalau diserahkan ke polisi, gak perlu menghabiskan energi semua orang.

    Sepakat dengan paragraf terakhirnya, kang :)

    ReplyDelete
  2. aha betul betul betul .. cuekin sajalah..

    ReplyDelete