Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Powered by Blogger

December 23, 2012

Produk Indonesia di Liga Inggris

Kalau semalam anda menonton pertandingan sepak bola Liga Primer Inggris di sebuah GlobalTV, antara Arsenal melawan Wigan Athletic di DW Stadium, pasti seperti saya anda melihat tulisan iklan produk perusahaan Indonesia di papan iklan pinggir lapangan, yaitu Indosat Mentari. Tulisan yang muncul beberapa kali selama pertandingan berlangsung pada LED advertising tersebut kurang lebih “INDOSAT MENTARI – DESIGNED FOR SMARTPHONES" dan “INDOSAT MENTARI – TEKAN *123*....” (saya kurang ingat).

Wah, ternyata ada perusahaan nasional Indonesia yang namanya dan produknya bisa muncul di siaran pertandingan BPL, yang tentunya pertandingan tersebut disaksikan oleh ratusan juta pasang mata pemirsa di negara-negara penggemar sepakbola. Setahu saya sebelum Indosat, perusahaan nasional lain yang memasang iklan seperti ini adalah Garuda Indonesia. Perusahaan penerbangan kebanggaan Indonesia itu bekerja sama dengan pengelola stadion Anfield, markas klub Liverpool, sehingga pada setiap pertandingan BPL yang diselenggarakan di Anfield antara Liverpool melawan klub lainnya, iklan Garuda Indonesia akan tampil di papan iklan dan bisa kita saksikan di layar televisi.

Iklan perusahaan nasional di siaran internasional ini cukup membuat kita bangga. Memang sudah saatnya industri Indonesia go international, supaya tidak melulu jago kandang.
Dengan go international, kemampuan sebenarnya korporasi kita diuji dalam bersaing dengan korporasi sejenis dari negara-negara lain di tingkat internasional. Kadang kita merasa heran dengan cukup banyaknya perusahaan nasional Malaysia (atau minimal yang beridentitas Malaysia) yang beriklan di media yang sama. Bahkan salah satunya, Air Asia pernah menjadi sponsor utama BPL, yang tentunya berdampak besar bagi brand image perusahaan penerbangan asal negara jiran tersebut. Mengapa perusahaan-perusahan Indonesia tidak bisa melakukan hal yang serupa?

Barclays Premier League sebagai liga sepakbola paling populer di dunia tersebut amat layak siarannya untuk dimanfaatkan industri Indonesia untuk mempromosikan produknya. Tingginya minat penggemar sepakbola untuk menyaksikan pertandingan-pertandingan dalam Liga Primer Inggris di layar televisi tersebut, terutama di kawasan Asia, merupakan peluang emas bagi terciptanya pasar-pasar baru bagi produk-produk industri Indonesia, baik produk barang maupun produk jasa. Jika iklan langsung dalam siaran televisi hanya disaksikan oleh pemirsa lokal Indonesia saja, maka iklan yang muncul pada papan iklan elektronik di lapangan pada pertandingan BPL akan disaksikan oleh semua pemirsa yang menyaksikan pertandingan, di banyak negara. Tanpa perlu membayar lagi biaya pemasangan iklan di televisi yang menayangkan pertandingan tersebut, apalagi ke stasiun televisi lokal masing-masing negara. Sungguh strategi pemasaran yang cukup jitu.

Itulah yang dilakukan oleh Indosat. Mereka bekerja sama dengan pengelola stadion, dan hasilnya iklan Indosat bisa disaksikan pemirsa di berbagai negara. Terus terang saya kurang tahu, stadion atau klub mana saja yang diajak kerja sama oleh Indosat, hanya saja yang pernah saya lihat iklan Indosat ini adalah pada pertandingan Chelsea melawan Swansea di markas Swansea, dan malam tadi Arsenal melawan Wigan di markas Wigan. Apakah hanya dengan dua stadion/klub saja? Mudah-mudahan  saja tidak.

Selain terbersit sedikit kebanggaan yang muncul, ada pertanyaan yang patut kita tujukan kepada Indosat, sehubungan dengan pemasangan iklan tersebut. Ditujukan kepada siapa iklan tersebut? Apakah kepada publik internasional, karena cakupan siaran pertandingan BPL ini bersifat internasional? Ataukah kepada publik Indonesia saja, mengingat layanan Indosat ini baru bersifat nasional?

Bandingkan dengan perusahaan Garuda Indonesia, yang merupakan penyedia jasa transportasi udara, jelas-jelas mereka bermaksud memperluas pasar internasional mereka dengan memasang iklan melalui cara itu. Bagaimana dengan Indosat, penyedia jasa telekomunikasi ini? Kalau untuk publik internasional (masyarakat penonton di negara-negara penyiar program tersebut), mengapa iklannya menggunakan bahasa Indonesia? Atau apakah ditujukan bagi warga mancanegara yang akan datang ke Indonesia, supaya mereka pada saat tiba di Indonesia, kartu Indosatlah yang mereka gunakan untuk berkomunikasi selama di tanah air?.

Atau sekedar mendompleng keberadaan siaran liga sepak bola paling kompetitif tersebut untuk tetap menjaga kebesaran nama Indosat, di antara dua nama besar lainnya (XL dan Telkomsel)? Atau secara tidak langsung iklan tersebut bermaksud menerobos hegemoni industri rokok dan iklannya dalam siaran langsung sepak bola (yang umumnya disponsori sekaligus dikuasai oleh industri rokok), karena Indosat tidak perlu lagi membayar biaya pemasangan iklan kepada stasiun televisi yang menayangkan pertandingan BPL?. Padahal sebenarnya publik yang dituju (captive customer), sebenarnya masyarakat Indonesia sendiri?

Terlepas dari pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab tadi, saya tetap berharap semoga masih ada perusahaan-perusahaan nasional lain yang bisa muncul, bukan sekedar beriklan di siaran internasional seperti di siaran BPL itu, namun benar-benar mampu go international. Berekspansi, berinvestasi dan menjual produk langsung di negara-negara lain dengan brand/merek nasional. Mampukah?

Jika perusahaan-perusahaan nasional kita, baik BUMN maupun swasta, berkinerja baik dan dikelola secara profesinal, sudah seharusnya mereka mampu. Dan itu akan memberi dampak positif bagi bangsa dan negara kita, secara ekonomi maupun kekuatan diplomasi kita. Dan rasa nasionalisme, tentunya, yang sekarang amat sangat kurang itu.

Banner Indosat di DW Stadium, saat pertandingan Wigan vs Arsenal (Sumber gambar: klik ini)

Salam,

CP
Penyuka BPL dan sering mengamati iklan

No comments :

Post a Comment