Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Powered by Blogger

February 6, 2010

Pemakzulan....makzul lo?

Kini, ada istilah baru yang sedang populer di media massa. Istilah ini adalah adalah "pemakzulan", yang berhubungan dengan kasus skandal Bank Century. Katanya, ada wacana sebagian anggota parlemen untuk melakukan pemakzulan terhadap Presiden dan Wapresnya, SBY-Budiono.

Pemakzulan? He.he.he..istilah baru dan cukup aneh didengar. Makzul, diberi imbuhan pe-an, menjadi pemakzulan. Apakah sejenis dengan Maknyus, atau mungkin Makerot? He.he.he..

Sudah ada beberapa teman blogger yang membahas istilah ini, lengkap dengan guyonannya, menghibur diri kita karena carut marutnya kasus ini yang bikin otak puyeng karena ketidakmengertian kita akan bagaimana sebenarnya kasus ini.

Ada yang memplesetkan "makzul" ini dengan "Mak Zul" emaknya si Zul, atau juga istrinya Pak Zul. Akhirnya kalau SBY dan Budiono di-"makzul"-kan, artinya mereka menjadi dipanggil Mak Zul, yang tidak mungkin karena mereka adalah laki-laki, he.he.he...

Memangnya, artinya apa ya? Apakah istilah ini berasal dari bahasa Indonesia?
Coba kita mencari referensi, melihat kamus yang ada.

Ternyata....makzul itu adalah padanan kata bahasa Inggris impeachment, yang merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Arab. Impeachment yang berarti pernyataan ketidakpercayaan seseorang/badan terhadap seorang pejabat dan permintaan terhadap orang tersebut untuk turun dari jabatannya. Jadi seperti dinyatakan di atas, sebagian anggota parlemen sedang berpikir untuk bisa menurunkan SBY-Budiono dari jabatannya sekarang, karena dianggap bersalah dalam kasus Bank Century itu dan tidak becus mengejar target pemerintahan di masa 100 hari. Dimakzulkan!

Yaa…ternyata impeachment!
Istilah yang lebih dulu populer dibandingkan pemakzulan, apalagi kalau kita mengikuti perkembangan politik dan ekonomi dunia pada saat Bill Clinton sang presiden negara adikuasa sedang menghadapinya gara-gara sebuah skandal seks!

Pemakzulan = impeachment
Kalau kita lihat kata impeach, ada kata peach-nya, yang berarti buah persik atau warna peach (coklat krem).
Apa bisa ya pemakzulan diplesetkan menjadi ketidakpersikan? He.he.. kan pemakzulan = impeachment, sementara impeach = tidak persik….jadi ngawur!

Terus, kalau dengar kata persik, pasti pikiran kita terbayang Dewi Persik dengan goyang tukang kayunya, he.he..alias goyang gergaji!

Tapi kalau kita dengar istilah makzul atau impeach, langsung kita membayangkan SBY-Budiono yang baru duduk di tampuk kekuasaan seratus hari lebih ini, yang harus mempertahankan kedudukannya erat-erat karena kursinya digoyang cukup keras. Kasihan ya! Orang-orang nih senangnya ribut melulu, bukannya mengurus membela rakyat supaya nasibnya lebih baik dari tahun ke tahun. Orang-orang beginian yang harus kita makzulkan.

Anda pun kalau ditunjuk jadi pejabat atau wakil rakyat tapi tidak membela rakyat, sehingga si Mak Zul susah cari makan, harus siap untuk dimakzulkan.

Atau anda yang belum menikah sudah punya pacar, dan anda tidak setia terhadap pacar anda itu, siap-siap juga untuk dimakzulkan.

Ha.ha.ha…makzul lo?


CP, Feb 2010
http://www.ceppi-prihadi.co.nr

No comments :

Post a Comment