Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Powered by Blogger

May 23, 2009

Wanita Amazon (bag. 2)

Ada 2 pertanyaan yang timbul dari posting saya sebelumnya tentang wanita Amazon.
Pertanyaan pertama adalah kenapa mereka rela membuang (maaf) buah dada kanan mereka?
Pertanyaan kedua, apa hubungannya istilah Amazon dari legenda itu dengan hutan dan sungai di Amerika Selatan?


Daerah Amazon (sumber gambar: www.touramazon.com)


Mari kita bahas kedua pertanyaan itu.
Pertama, masuk akal dong. Karena mereka harus bisa mengarahkan anak panahnya secara tepat, supaya bisa kena sasaran. Pada saat tangan kiri memegang busur panah, dan tangan kanan menarik tali busur, dalam kondisi normal tangan kanan terhalang/ terganggu (maaf) bagian tubuh tersebut, iya kan?.
(Eh, bener nggak sih para wanita? Saya sih cuma berlogika saja!).
Akhirnya, karena dianggap mengganggu, dipotonglah/dibuanglah bagian tubuh wanita berharga itu. (Tragis juga ya? Tapi kenyataannya, eh ceritanya kan memang begitu!).
Dengan tidak adanya bagian tubuh itu, jadilah wanita-wanita Amazon sebagai wanita-wanita perkasa, pemanah ulung dan juga selalu siap bertempur dengan lawan-lawannya yang laki-laki.

Sedikit keluar dari cerita, di posting saya terdahulu, ada cerita tentang Bambang Ekalaya, pemuda yang punya keahlian memanah sangat tinggi. Karena kepatuhan terhadap gurunya, pemuda itu mengorbankan jempolnya untuk dipotong. Akhirnya setelah tidak memiliki jempol tangan kanan dia menjadi tidak bisa memanah secara tepat. Kali ini, sebaliknya, wanita Amazon, rela memotong/membuang buah dada (maaf) kanan supaya bisa memiliki keahlian memanah yang tinggi.
Sejenis, tapi kontras bukan? Yang satu membuang bagian tubuh menjadi tidak mahir lagi, sementara yang satunya lagi membuang bagian tubuh yang berbeda menjadi mahir memanah.
Kedua cerita itu berasal dari 2 zaman dan 2 peradaban yang jauh berbeda. Satunya merupakan cuplikan kecil dari cerita epik Mahabaratha yang sangat terkenal itu, sementara yang lain merupakan legenda dari bangsa Yunani Kuno, bangsa yang dianggap peletak batu pondasi peradaban bangsa Eropa.

Pertanyaan kedua, kenapa istilah Amazon menjadi nama tempat di Amerika Selatan? Iya, bagaimana istilah dari legenda Yunani Kuno, bisa melekat ke daerah yang sangat jauh, di benua yang lain?
Begini jawabannya:

Pada era penjelahan "Dunia Baru" benua Amerika yang baru ditemukan, para Conquistadors/ penjelajah dari Spanyol dan Portugis berlomba-lomba mencari daerah baru, mencari daerah yang menghasilkan kekayaan, seperti emas dan permata untuk mereka kuasai. Nah, pada saat sekelompok penjelajah menyusuri sungai besar yang belum bernama, di suatu daerah mereka diserang sepasukan penduduk asli yang kesemuanya wanita. Mereka bertempur dengan para wanita itu dan menyadari bahwa
pasukan yang menyerang mereka berasal dari suatu masyarakat yang kesemuanya wanita. Masyarakat wanita yang tinggal di hutan, hidup dari berburu dan memanfaatkan hasil hutan. Dalam mempertahankan kehidupan mereka, seringkali mereka bertempur dengan pasukan laki-laki dari suku-suku lain yang masyarakatnya terdiri dari laki-laki dan wanita.

Menghadapi pasukan wanita itu, para penjelajah menjadi teringat akan legenda bangsa Yunani Kuno, yaitu tentang wanita Amazon. Akhirnya mereka menyebut masyarakat wanita itu sebagai masyarakat Amazon.
Sebenarnya itu istilah yang kurang tepat, karena masyarakat wanita di sekitar sungai itu masih memiliki buah dada (maaf lagi) yang lengkap. Namun karena Amazon sudah identik dengan masyarakat yang terdiri dari wanita saja dan tentu saja dengan keperkasaannya, istilah itulah yang dipakai.

Akhirnya setelah masyarakat wanita itu disebut Amazon, sungai besar yang mengalir di daerah itu disebut juga Amazon. Dan hutan lebat di sekitar sungai itupun disebut hutan Amazon, yang sampai kini menjadi hutan terluas di dunia. Hutan yang pernah menjadi tempat tinggal sekelompok wanita yang diidentikkan dengan wanita-wanita perkasa (warrrior woman) pada legenda Yunani Kuno.

Jadi? Kalau anda mendengar nama Amazon, ingatlah bahwa itu selain nama sungai terbesar dan hutan terluas di dunia, itu juga adalah legenda wanita-wanita dengan ciri khasnya. (Kalau gak salah, wanita Amazon ini pernah muncul di film TV Hercules!)

Satu hal menarik dari cerita ini adalah legenda adanya masyarakat wanita tanpa kehadiran pria, dan malah bisa menghadapai pria dalam pertempuran dan mengalahkannya. Apakah itu hanya imajinasi masyarakat saat itu, atau pernah menjadi kenyataan di zaman dulu ataukah juga bisa menjadi kenyataan di masa sekarang? Ataukah legenda itu muncul sebagai bentuk perlawanan para wanita terhada pria, semacam paham feminisme zaman dulu?. Aduh, saya nggak tahu deh!

Yang jelas, saya tidak pernah menganjurkan anda para wanita melawan
para laki-laki, he..he..he...
(CP, Des 2008)

No comments :

Post a Comment