Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Powered by Blogger

May 24, 2009

QWERTY: Antara Jari Kelingking dengan Jari Telunjuk

Coba perhatikan, huruf apa yang ada di ujung telunjuk kanan anda di keyboard?
Bagi anda yang biasa mengetik dengan sepuluh (bukan sebelas) jari pasti akan mudah menjawabnya.
Benar! Huruf "J".
Iya, huruf "J" di dalam susunan keyboard internasional terletak atau diperuntukkan bagi jari telunjuk kanan.

Sekarang, seberapa sering anda menekan huruf "J" tersebut? Cukup sering?
Mungkin.

Tapi pasti tidak sesering menekan huruf "A" kan?
Ya iyalah, huruf "A" dalam bahasa Indonesia adalah huruf terbanyak yang digunakan dalam kata-kata bahasa Indonesia. (Coba lihat, dalam "kata-kata bahasa Indonesia" saja huruf "a"-nya sudah terdapat 8 huruf. Percaya kan? Kalau tidak, silakan buktikan sendiri)

Nah, sekarang perhatikan lagi. Ada di jari mana huruf "A" ini (sekali lagi pertanyaan ini lebih ditujukan kepada anda yang biasa menggunakan sepuluh jari dalam mengetik)?

Tepat! Jari kelingking kiri.
Lho, kok bisa? Huruf "A" paling sering dipakai, tetapi kenapa ditekan dengan jari kelingking kiri, sementara huruf "J" yang lebih sedikit dipakai ditekan dengan telunjuk kanan? Bukankah jari telunjuk kanan jauh lebih kuat daripada jari kelingking kiri? (Kalau kita ibaratkan, bagaikan Ade Rai dengan Doyok!)

Memang, yang ditekan telunjuk kanan kita bukan cuma huruf J, melainkan juga beberapa huruf yang lain. Sementara kelingking kita hanya bertugas menekan 2 huruf, yaitu huruf "A" dan "Q". Namun di bawah, nanti saya gambarkan secara statistik bagaimana jari kelingking kita berperan dalam pengetikan dibandingkan dengan jari-jari lain.

Saya ingat waktu masih sering menggunakan mesin ketik manual. Huruf yang paling saya benci untuk diketik adalah huruf "A" itulah. Masalahnya, tuts huruf “A” terasa paling berat untuk ditekannya. Maklumlah tenaga Doyok! Jari kelingking kiri. Tidak heran kalau hasil ketikan saya selalu memperlihatkan huruf-huruf "A"-nya tidak begitu jelas/kurang hitam. Tentu saja, karena jari kelingking kiri saya terlalu lemah untuk menekan tuts mesin ketiknya, efeknya tekanan ke pita karbonnya jadi lemah, akhirnya hasil ketikannya menjadi kurang begitu jelas.

Tapi kenapa huruf "A" itu diberikan kepada jari kelingking kiri? (Maksudnya dalam layout keyboard!)

Itu dia. Sudah salah dari sananya.

Sebab Pertama. Menurut sejarahnya, waktu mesin ketik manual pertama kali dibuat, susunan hurufnya berurutan sesuai abjad: A,B,C,D,E, dst..... Masalah yang kemudian timbul adalah huruf yang berdekatan sering ditekan hampir bersamaan, jadi mekaniknya mesin ketik sering macet (pengetuk hurufnya sering saling nyangkut), Akhirnya ada orang yang menyusun susunan huruf itu seperti yang sekarang kita pakai, dengan huruf-huruf yang sering dipakai berurutan diletakkan berjauhan.
Pertimbangan saat itu lebih pada kelancaran mekanik mesin ketik, bukan prinsip jari mana yang lebih kuat dialah yang mendapat tugas yang lebih berat. Akhirnya, jadilah si kelingking dapat tugas berat buat kita orang Indonesia. Bagaimana buat orang Inggris? Huruf yang paling sering digunakan dalam bahasa Inggris adalah huruf "S" (kalau tidak salah). Sementara huruf "S" diberikan pada jari manis tangan kiri. Artinya? Beti. Beda Tipis! Orang Indonesia dan Orang Inggris (beserta semua bangsa pengguna bahasa Inggris) sama-sama menggunakan jari yang lemah untuk menekan huruf yang paling sering digunakan.

Sebab Kedua. Pada saat susunan huruf itu dibuat (susunan yang sekarang kita pakai ini), belum dikenal metoda mengetik "blind system" atau sistem 10 jari. Kebanyakan orang saat itu masih menggunakan 11 jari alias hanya 2 jari! Susunan huruf itu dianggap bagus, karena huruf-huruf yang biasa dipakai membentuk kata-kata ditaruh berdekatan sehingga pergerakan kesebelas jari itu (maksudnya telunjuk kiri dan kanan) tidak bolak-balik terlalu jauh. Akan tetapi, tentu saja kata-kata itu adalah kata-kata bahasa Inggris!

Aduh, kenapa ya bukan orang Indonesia yang menciptakannya? Supaya susunannya disesuaikan dengan kata-kata dalam bahasa Indonesia!

Coba kalau saya yang menyusun susunan keyboard itu, sudah saya buat dengan meletakkan huruf A di bawah jari telunjuk kanan. Telunjuk kanan saya kan Ade Rai, seperti yang saya sebut di atas! Prinsip saya, yang paling kuat, harus diberikan tugas yang paling berat. Sementara yang lemah, kita berikan tugas yang lebih ringan. Bukan begitu Dik Pendi?
Cuma sayangnya, sudah didahului orang. Dan orangnya adalah orang Inggris, bukan orang kita.

Dengan dasar di atas, akhirnya susunan keyboard mesin ketik itu diciptakan dan dipakai. Selanjutnya, setelah mesin ketik tersebut diproduksi masal, orang-orang menyesuaikan diri dengan susunan huruf mesin ketik itu sehingga akhirnya susunan huruf itu dianggap sebagai suatu standard, dipelajari dan terus dipakai oleh masyarakat. Hingga sekarang!

Sampai ditemukan mesin ketik elektrik, dan hingga komputer personal menjadi barang yang sangat populer dan dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari kita, susunan/layout huruf-huruf itu tetap dipakai. Meskipun susunan itu sebenarnya sudah tidak relevan lagi dengan sebab semula! Betul kan?

Begitulah, dari awal populernya layout keyboard QWERTY hingga sekarang ini. QWERTY? Iya. Coba perhatikan, di bagian atas kiri keyboard anda, dimulai dengan huruf Q, dilanjutkan W, terus E, berikutnya R, T, Y, dan seterusnya. Dari situlah istilah QWERTY dipakai.



Keyboard QWERTY
(sumber gambar: www.dayiwasborn.net)











Jadi kalau anda membaca atau mendengar istilah QWERTY, itu adalah susunan huruf dalam keyboard internasional.
Keyboard yang tidak adil!..Hee..he..he..

(CP, Jun 2008/Mar 2009)


Data Statistik:

-Tulisan di atas terdiri dari total 5446 karakter, termasuk spasi.

-Dalam mengetik, jari telunjuk kanan saya menekan tombol keyboard (J:58,U:295,Y:110,H:135,N:445,M:107) sebanyak total 1150 kali atau sebesar 21.1% dari keseluruhan karakter yang ada.

-Sementara jari kelingking kiri saya menekan (A:832,Q:6) sebanyak 838 kali atau 15.4 dari keseluruhan.

-Bagaimana dengan telunjuk kiri? Wah, dia lebih malas daripada jari kelingking kiri saya. Hanya 800 kali atau 14.7%! (F:44,R:227,T:230,G:128,V:1,B:116)

-Terus kalau jari tengah kanan? Ini lebih malas lagi! Hanya 696 kali atau 12.8% (K:263,I:375,”,”(koma):58)

-Jari-jari yang lain? Aduh, saya sudah malas menghitungnya! Maaf. He..he..he..

2 comments :

  1. nice article.. (tapi diketik dengan 11 jari..he..he)

    ReplyDelete
  2. wah, data statistiknya dari mana ngitungnya tuh... gak pusing? (ini diketik dengan 10 jari, dijamin!)

    ReplyDelete