Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Powered by Blogger

September 24, 2012

Yuk, Berkunjung ke PP ITPTEK – TMII !

Yuk, Kita Berkunjung ke PP IPTEK - TMII !



Salah satu objek di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang patut kita kunjungi bersama anak-anak, saat akhir pekan atau di dalam masa liburan mereka, adalah PP IPTEK (Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), sebuah gedung tempat dipamerkannya alat-alat peraga yang berhubungan dengan iptek, yang menjelaskan tentang apa, mengapa, dan bagaimana iptek dipelajari, diciptakan serta dimanfaatkan untuk membantu kehidupan manusia. Dengan membawa anak-anak ke sini, kita bisa memperkenalkan dan lebih mendekatkan mereka terhadap iptek. Keberadaan alat-alat peraga di sana, yang dikemas serta didesain secara ilmiah, edukatif, interaktif, intuitif dan menghibur, anak-anak akan lebih mudah memahami serta menikmati ilmu pengetahuan dan teknologi. Iptek menjadi sesuatu yang mudah, mencerdaskan dan menghibur! Dan bukan iptek yang menyulitkan apalagi membuat pusing akhir pekan mereka...
Yuk, kita coba kunjungi...!

Letak gedung PP IPTEK berada di bagian belakang Taman Mini. Sebagai petunjuk, dari pintu gerbang TMII tempat kita membayar tiket masuk, jika kita menggunakan kendaraan sendiri, begitu bertemu dengan tugu monumen, ambil jalan ke arah kiri, dan tetap lurus saat bertemu belokan ke kanan pertama. Kita baru berbelok kanan di belokan kedua, lalu ikuti jalan menyusuri pinggiran utara TMII hingga bertemu dengan Taman Burung (ada papan namanya di sebelah kiri). Dari lokasi Taman Burung, letak PP IPTEK sudah tidak jauh, ikuti saja terus jalannya. Begitu terlihat bangunan dengan bentuk yang unik, kita tinggal masuk ke halaman gedung tersebut. Silakan parkir kendaraan kita di tempat parkir yang memang khusus untuk pengunjung PP IPTEK, tempat parkirnya pun diteduhi oleh pohon-pohon rindang yang membuat kendaraan kita tidak terlalu tertimpa teriknya matahari. Saat kami berkunjung ke sini (kali ini adalah kunjungan kedua), tidak begitu terlihat banyak kendaraan yang parkir.

Sebelum mendekati pintu masuk, di halamannya saja kita sudah bisa menjumpai beberapa objek peraga iptek. Salah satunya adalah parabola penghantar suara jarak jauh. Dengan memanfaatkan parabola berdiameter lebih dari 2 meter dan berpasangan ini (karena jumlahnya 2), kita bisa berkomunikasi dengan teman kita yang berjarak jauh dari kita, layaknya teman kita itu berada di depan kita. Syaratnya ya kita harus bergantian saat berbicara dan saat mendengar, antara menaruh mulut dengan telinga kita pada bulatan besi di tengah-tengah parabola tersebut (catatan: bulatan besi tersebut adalah titik fokus parabola). Suara yang terdengar akan cukup jelas. Saya pun mencobanya bersama Andra, bergantian berbicara dan mendengar. Suara Andra, yang posisinya berada di parabola yang lain, terdengar di telinga saya sangat jelas dan bersih.


Parabola berbisik...cukup dengan berbisik, suara kita akan didengar oleh teman kita yang berjarak jauh dari kita

Sayangnya, kedua parabola tersebut ditaruh pada jarak yang terlalu dekat, sehingga kurang bisa membuktikan bahwa kedua parabola tersebut bisa digunakan sebagai penghantar suara dalam jarak jauh (misalnya 50 meter), dengan hasil suara yang cukup jelas terdengar. Kalau kita bandingkan, alat peraga serupa yang berada di Taman Pintar Yogyakarta (kami pernah berkunjung ke sana beberapa tahun yang lalu), kedua parabola di sana dipisahkan oleh jarak yang cukup jauh, sehingga membuat kita akan terheran-heran dan kagum...dengan jarak seperti itu dan di antara saya dan Andra saat itu, terdapat kerumuman pengunjung lain yang sedang bercakap-cakap satu sama lain, kami masih tetap bisa berkomunikasi dengan baik. Suara Andra terdengar jelas dan suara saya pun bisa didengar Andra dengan baik.

Demikian pula di teras pintu masuk gedung, terdapat beberapa objek peraga yang cukup menarik yang bisa kita coba dan mainkan. Sayang, ada sebuah alat peraga yang beberapa bagiannya hilang atau rusak dan belum diperbaiki (alat peraga yang terletak di sebelah kiri, saya lupa namanya). Sementara di tengah-tengah entrance area, terdapat sebuah main landing gear pesawat Airbus 300, turut memberikan warna teknologi pada gedung ini. Wah, anak-anak baru di terasnya saja pasti sudah merasa senang dengan suasana dan pemandangannya. Apalagi kalau kita masuk ke dalamnya...


Loket tiket masuk. Jauh lebih murah dibandingkan masuk ke Snow Bay...:)

Untuk bisa masuk ke dalam, kita harus membeli terlebih dahulu tiket seharga Rp16,500, yang bisa terasa sangat murah bila dibandingkan harga tiket masuk Snow Bay misalnya. Oh, ya. Sebagai informasi, jam buka PP IPTEK ini adalah sebagai berikut:
Senin s/d Jumat: 08.30 – 16.30 WIB
Sabtu & Minggu: 08.30 – 17.00 WIB
Masuk ke bagian dalam gedung, kita akan disuguhi layout dan desain interior yang futuristik, luas dan megah. Di bagian depan, pertama kita akan menjumpai patung-patung dan foto tokoh-tokoh ilmu pengetahuan dan teknologi, disertai riwayat hidup singkat dilengkapi penemuan-penemuan/sumbangsih mereka bagi iptek dunia . Mulai dari Socrates, Archimedes, Copernicus, Isaac Newton hingga Albert Einstein dan lain-lain.


Denah layout gedung PP Iptek. Terdiri dari 3 lantai


Interior PP Iptek yang terlihat futuristik


Andra dan Nicolas Copernicus, pencipta teori heliosentris

Dengan berjalan-jalan ke bagian lain gedung dan melayangkan pandang ke sekitarnya, kita akan menjumpai bermacam-macam objek peraga yang akan membuat anak-anak kita lebih pintar dan berwawasan. Berbeda dengan museum yang benda-benda yang dipamerkannya hanya sekedar dipajang dan cuma bisa dilihat (dilihat boleh tapi disentuh jangan, pecah berarti membeli...hehe...kayak di toko saja!), di sini benda-benda peraga hampir semua didesain agar menarik, mencerdaskan, namun menyenangkan dan menghibur. Kita bisa bermain-main dengan alat peraga yang ada. Alat-alat peraga di dalam gedung ini boleh dilihat, dipegang, bahkan dimainkan (Asal jangan dirusak ya! Apalagi dibawa pulang!) yang tentu akan membuat anak-anak senang. Dengan demikian mereka akan menikmati dan belajar iptek sambil bermain. Begitu menarik dan menyenangkannya iptek!


Andra dan Sasha bermain jam pasir


Andra bermain harpa tanpa dawai...namun harpa tetap mengeluarkan bunyi sesuai nadanya


Andra mengemudikan pesawat yang pernah menjadi kebanggaan Indonesia, N250...

Alat-alat peraga iptek tersebut, ditaruh di ruang demi ruang, area demi area, berdasarkan bidang keilmuannya. Ada area antariksa, lingkungan, energi, fluida, gelombang, listrik dan magnet, mekanika, optik, transportasi darat, transportasi udara, arena peneliti cilik, matematika, penyakit dan kesehatan, dan lain-lain. Dengan dikelompokkan, kita akan lebih mudah memahami bidang iptek yang dibahas. Metoda belajar discovery learning, mencari sendiri pengetahuan yang dibutuhkan dengan cara berinteraksi dan bermain sambil belajar dengan alat peraga, akan dipraktekkan oleh anak-anak kita di PP IPTEK ini.

Berdasarkan informasi yang bisa kita baca di sana, untuk pengadaan alat-alat peraga serta penelitan dan pengembangan ipteknya, PP IPTEK ini bekerja sama dengan instansi pemerintah seperti LIPI, LAPAN, BATAN, BAKOSURTANAL, perguruan-perguruan tinggi iptek dan lembaga-lembaga ilmiah lain. Selain itu, PP IPTEK yang dikelola oleh Kementerian Riset dan Teknologi (dibangun zaman Pak Habibie masih Menristek) ini, menjadi anggota Asosiasi Pusat Sains dan Teknologi internasional (Science – Technology Centers). Peranan pihak swasta yang menjadi rekan kerjasama serta sponsor pun tidak bisa diabaikan. Terima kasih kepada semuanya...
Kita orang tua pun, tidak usah malu-malu untuk ikut belajar dan memainkan alat-alat peraga tersebut. Dijamin cukup menyenangkan!

Banyak hal-hal baru yang bisa kita dapatkan, yang secara prinsip kita sudah tahu, namun secara aplikasi kita baru menyadarinya. Atau sebaliknya, secara aplikasi kita sudah sering melihat atau memanfaatkannya, namun secara prinsip ilmu kita belum mengetahui atau memahaminya. Sebagai contoh, bagaimana kita mengendarai sepeda dengan roda berbentuk segiempat? Apakah sepeda tersebut bisa berjalan? Kita bisa mencoba sepeda seperti itu yang ada di PP IPTEK dan kita akan paham mengapa hal tersebut bisa terjadi
Atau contoh lain, bagaimana tsunami terjadi menyusul kejadian gempa bumi di bawah dasar laut? Kita bisa mencobanya dengan alat simulasi tsunami yang terletak di Tsunami Corner. Dari percobaan yang kita lakukan, kita akan tahu mengapa dan bagaimana tsunami itu terjadi.


Jangan malu-malu untuk bermain-main dengan alat peraga di PP IPTEK

Di area optik dan cahaya, Andra mencoba untuk membuktikan adanya efek tipuan mata atau optical illusion. Terdapat sebuah rumah-rumahan yang di dalamnya terdapat 2 buah jendela yang terlihat berukuran sama. Andra masuk dan saya intip dari luar rumah-rumahan tersebut lewat celah intip. Dia berdiri di 2 posisi yang berbeda dan terlihatlah sebuah efek tipuan mata. Di posisi pertama Andra terlihat lebih besar dibandingkan jendela, sementara di posisi kedua dia tampak lebih kecil. Kenapa bisa begitu?
Jawabannya...silakan Anda ajak anak Anda mengunjungi PP Iptek dan mencobanya sendiri!...hehehe...


Andra berdiri di sebelah kanan...terlihat dia lebih tinggi daripada jendela

Andra berdiri di sebelah kiri...sekarang dia terlihat lebih pendek daripada jendela

Bayang-bayang selalu berwarna hitam/gelap?....


Tidak. Di sini bayang-bayang punya warna

Anda, atau anak anda tidak pernah mengalami kejadian gempa bumi?
Di sini kita bisa mencoba merasakannya. Terdapat simulator gempa bumi, berbentuk rumah-rumahan yang di dalamnya ada banyak barang seperti di rumah sungguhan. Kita bisa sambil duduk di kursi atau sambil berdiri, beberapa saat pintu ditutup, rumah-rumahan itu akan berguncang sebagaimana layaknya gempa bumi nyata! Semua barang-barang di sekitar kita akan bergoyang-goyang dan kita merasakan kursi kita maupun lantai ikut bergerak-gerak.
Saking seperti gempa bumi beneran...Andra segera bereaksi berlindung diri di kolong meja...hehehe...



Mau merasakan seperti apa gempa bumi?



Seperti menghadapi kejadian gempa bumi sungguhan

Seperti apa saluran pernapasan kita? Kita bisa menjelahinya sendiri...Ini ada di Ruang Influenza dan Flu Burung!


Andra menyusuri saluran pernapasan manusia

MRT atau kereta api supercepat? Di Indonesia atau di Jakarta baru ada "baliho"-nya ....kata Jokowi, ...hehehe...
Tapi di PP IPTEK, kereta tersebut sudah ada. Dan kita bisa berfoto di sampingnya.


Andra di samping kereta supercepat

Kepala lepas dari badan?...Di sini semuanya serba mungkin!


Kepala Andra tergeletak di piring di atas meja

Alat-alat peraga seperti yang ditampilkan di atas, akan memandu anak-anak untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan dan teknologi secara sederhana, berkesan, terarah dan intensif. Beberapa alat peraga memberikan tantangan lebih, seperti misalnya sepeda di atas kawat baja, roket air, generator van de graaf (di mana tubuh kita akan dimasuki listrik statis sehingga rambut akan berdiri), dan simulator gempa bumi seperti dalam foto di atas.

Dan kita bisa berharap, anak-anak setelah kunjungan ke tempat ini, akan lebih giat dalam hal mempelajari ilmu pengetahuan. Baik di sekolah, di rumah dan di kehidupannya sehari-hari. Bagaimana ilmu pengetahuan diperoleh dari alam ini, teknologi dikembangkan, dan bagaiman iptek dimanfaatkan untuk membantu kehidupan kita.

Tidak mustahil, dan itu sudah beberapa dibuktikan, muncul dari Indonesia ilmuwan-ilmuwan atau teknolog-teknolog muda, yang akan mengembangkan dan memajukan Indonesia, dan tidak lari ke negara lain menjual otak dan tenaga mereka ke negara yang menampung mereka hanya karena merasa tidak puas di negeri ini.
Dan mudah-mudahan anak-anak kita termasuk di antaranya....Amin.

Selain benda-benda peraga yang dipamerkan, untuk lebih memberikan fasilitas pembelajaran kepada pengunjung, di dalam PP IPTEK terdapat pula beberapa ruangan kelas yang digunakan untuk demo dan pelajaran singkat mengenai iptek. Terdapat auditorium juga, yang dipakai untuk pemutaran film-film atau materi presentasi ilmiah di hari-hari tertentu atau saat ada rombongan anak-anak sekolah.


Kelas singkat mengenai sains. Saat itu membahas dan memperagakan udara dan nitrogen cair.

Saya meyakini, bahwa mengajak anak-anak ke PP IPTEK ini, akan membawa manfaat besar bagi mereka. Dan memang anak-anak merasa amat senang dan puas berkunjung ke sini. Mereka banyak belajar, bermain dan menemukan hal-hal baru.
Meskipun demikian, kunjungan kami kedua ke PP IPTEK ini pun tetap belum menjawab semua rasa penasaran Andra dan Sasha akan semua alat peraga di sana. Jadi harus berapa kali lagi yakh?...:)
Saran untuk pengelola PP IPTEK ini, dari Andra dan Sasha, agar PP IPTEK tetap dirawat, dikembangkan dan ditambah terus koleksi alat-alat peraganya. Yang rusak-rusak dan hilang, agar diperbaiki dan dilengkapi kembali. Bagian bangunan gedung pun, yang saat itu mereka lihat ada yang rusak, diminta segera diperbaiki agar tidak sampai menjadi parah.
Saran buat teman-teman, yang belum sekolah atau pun yang sudah sekolah, cobalah ajak orang tua kalian berkunjung ke tempat ini. Kalian pasti akan mendapat banyak ilmu, puas dan juga senang. Sayang kan...kita punya pusat peragaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat lengkap ini, kalau tidak kita manfaatkan.


Alat peraga yang menunggu diperbaiki


Bagian atap bangunan yang rusak...juga menunggu diperbaiki


Arena Peneliti Cilik


Peneropongan matahari


Pi sama dengan....tiga koma satu empat bla bla bla bla bla...bla...bla.........capek nyebutinnya!

Iptek itu tidak sulit dan menakutkan, malah justru mudah serta menyenangkan...!

Yeeeah...iptek memang seru dan menyenangkan!

Salam,
http://www.ceppi-prihadi.com

3 comments :

  1. trims testimoni dan evaluasinya,pak...
    kebetulan haktenas pada bulan agustus lalu, tempat kami sudah melakukan perbaikan disana-sini...
    Nah...tinggal ditunggu kedatangan bapak dan keluarga selanjutnya...karena ada wahana baru juga d tempat kami, yaitu Dinosaurus...
    Selamat berkunjung,pak...& tetap cintai sains sebagai sarana mencerdaskan bangsa dimulai dari keluarga...^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, ada tanggapan dari staf pengelola nih...Terima kasih.

      Saya senang mendengar PP Iptek sudah melakukan berbagai perbaikan dan juga penambahan wahana. Jempol!

      Mudah-mudahan kami sekeluarga berkesempatan berkunjung lagi ke sana,,,

      Salam,

      Delete
    2. Kak, kalo boleh tau nama alat peraga yang bentuk lingkaran warna merah yang ada tulisan ayam, kelinci, manusia, elang dsb, yang kaya rantai makanan itu nama wahananya apa ya????

      Delete