Tulisan ini juga ada di Public Blog Kompasiana:
http://public.kompasiana.com/2009/05/18/cagipogo-intra/
Anda bisa membacanya langsung di sana.
Cagipogo intra.
Pernahkah anda mendengar kata-kata atau istilah di atas?
Pasti belum kan? Iyalah, karena istilah itu adalah istilah ciptaan saya dan teman saya Dedi Juandi, sewaktu kami di kelas 3 SMP. Sudah lama buangeeet! (Sekarang teman yang merupakan sahabat saya itu tinggal di Mesir, ditugaskan oleh perusahaan multinasional tempat kerjanya)
Istilah itu kami ciptakan dalam rangka memudahkan kami belajar dalam pelajaran biologi waktu itu, pada saat topik pelajaran menginjak ke jenis-jenis penyakit dan penyebabnya. Ooooh…jadi cagipogo intra itu berhubungan dengan jenis penyakit dan penyebabnya?
Betul sekali! Memang cagipogo intra ini adalah penyingkatan dari nama-nama penyakit yang disebabkan oleh virus, yaitu: cacar, gila anjing, polio, gondong, influenza, dan trakhom.
(Eh, tapi dulu sepertinya belum dikenal virus HIV, H5N1, H1N1, H2N1, ataupun yang terakhir R4N1, virus lapangan golf …ha..ha..ha..)
Kenapa tiba-tiba saya ingat istilah itu, yang kami ciptakan sudah lama itu?
Masalahnya, si Andra anak saya, dua minggu yang lalu terkena penyakit gondongan. Penyakit yang menyebabkan pipi dan lehernya menjadi bengkak itu, langsung mengingatkan saya akan istilah itu. Gondongan? Wah, disebabkan virus nih! Salah satu dari Cagipogo Intra !
Seberapa besar manfaat istilah itu? Ya, mungkin istilah itu sendiri tidak terlalu bermanfaat, tapi cara penyingkatan itulah yang bermanfaat, dan bisa bisa kita terapkan ke bidang-bidang yang lain. Yang jelas, daya ingat otak kita kan terbatas! Jadi untuk membantu otak kita untuk mengingat beberapa kata atau nama, kita sebaiknya membuat alat bantu berupa istilah yang mudah, simpel dan kalau bisa akrab di telinga dan pikiran kita. Terbukti, dengan adanya istilah itu, saya hingga sekarang (dan saya yakin si Dedi juga) masih ingat jenis penyakit yang disebabkan oleh virus ini, yang pernah kami pelajari waktu SMP.
Coba kalau anda ditanya, ”Planet apakah yang merupakan planet ketujuh dari susunan tatasurya kita?”
Beberapa di antara anda bisa menjawab dengan benar, karena memang anda hapal tetapi juga ada sebagian menjawabnya dengan sedikit keraguan. Banyak juga di antara anda yang tidak bisa menjawab, dengan alasan lupa karena sudah terlalu lama atau dulu pun tidak pernah menghapal urutan planet-planet itu.
Nah, dengan cara seperti tadi, saya sampai sekarang masih bisa menjawabnya dengan pasti, meskipun saya juga tidak hapal nomor urut planet-planet itu. Pernah dengar istilah
”MerVe BuMaYu SaUNe Plu”?
Bisa jadi pernah, karena istilah ini bukan ciptaan saya atau teman saya itu. Istilah ini menunjukkan nama-nama planet anggota tatasurya kita secara berurut: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan terakhir Pluto (meskipun Pluto beberapa tahun yang lalu sudah dinyatakan bukan planet lagi oleh Kongres Ahli Astronomi Sedunia, hik..hik!)
Karena saya masih ingat istilah itu, saya langsung bisa menentukan bahwa planet ketujuh adalah ”U” alias Uranus!
Ada manfaatnya kan!
Mer Ve Bu Ma Yu Sa U Ne Plu
(sumber gambar: motivate.maths.org)
Ada beberapa istilah lain yang saya ingat, dan dulu waktu di SMA sering kami berdua pakai sebagai alat bantu belajar. Ini dia!
“Heli Nakal Ruby Cs Frustrasi”
Ih, apa ini?
Agak susah sih! Sebaiknya anda melihat kembali tabel periodik unsur. Istilah ini memang diciptakan untuk memudahkan kita mengingat unsur-unsur golongan IA di tabel itu.
Apa saja memang?
He, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr
He..he..he…lucu ya istilahnya!
Ada lagi yang cukup lucu, masih seputaran unsur. Ini ciptaan saya sendiri:
“Bemo Mogok Cari Serep Ban Radial”.
Apa lagi ini?
Masih di dalam tabel periodik, kali ini istilah itu untuk menggambarkan unsur golongan IIA: Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra.
Dengan menggunakan istilah ini, kita akan terus mengingat kata-kata atau nama-nama yang harus kita pelajari saat itu. Sampai sekarang bahkan!
Sementara itu, ada pula istilah yang cukup umum digunakan, kemungkinan besar Anda pernah tahu atau bahkan memakainya pula, “meji kuhibi niu”.
Masih ingat kan? Iya, betul. Ini istilah yang menyingkat ketujuh warna pelangi secara berurutan: Merah Jingga Kuning Hijau Biru Nila Ungu.
Saya yakin anda pun memiliki istilah-istilah seperti yang saya ungkap di atas, terutama pada saat anda sekolah atau kuliah dulu. Jika ujian semester tidak open book, metoda pengistilahan seperti itu akan sangat bermanfaat.
Satu lagi, tentang warna. “Meku kehi mubi!” Pasti bingung kan?
Iya, ini singkatan iseng dari merah kuning kelabu hijau muda dan biru. Warna balonku! Ha..ha..ha..
(CP, Mei 2009)
May 20, 2009
Cagipogo Intra
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment