Tulisan ini saya buat hampir sekitar setahun yang lalu, sayang untuk disimpan sendiri.
Sewaktu aku berdiri, akan kujadi apa nanti
Jadi pujaan atau terabaikan......
Que sera, sera.....
Begitulah penggalan lagu iklan (jingle) Holcim, merek suatu produk bahan bangunan. Ilustrasinya mengenai bangunan yang akan dibangun akan menjadi seperti apa nantinya ditentukan oleh bahan bangunannya. Itu memang bahasanya iklan!
Lagunya sendiri sangat enak didengar, dan begitu menyentuh rasa kekanak-kanakan kita. Selain mungkin karena yang menyanyikannya adalah anak-anak, juga memang karena isinya (isi lagu aslinya lho, bukan lagunya Holcim) menceritakan masa kanak-kanak penyanyinya. Saking enaknya, anak-anak saya juga suka menirukan lagu itu, sambil diplesetin
Geseran...geseran....
Dulu saya suka mendengarnya di radio yang suka menyiarkan lagu-lagu oldies, terus lagu itu pula beberapa kali pernah masuk menjadi soal di kuiz Berpacu dalam Melodi-nya Koes Hendarjatmo. Sekarang lagu itu kembali populer, setelah dimodifikasi menjadi lagu iklan dan sering dinyanyikan di berbagai stasiun TV kita.
Setelah saya pelajari kembali lagu ini dan liriknya, memang lagu ini sangat enak didengar dan lirik yang cukup sederhana membuat kita mudah untuk mendengar dan menyanyikannya sendiri.
Lagu ini mulai diperkenalkan dalam film Alfred Hitchcock's pada tahun 1956, berjudul "The Man Who Knew Too Much", oleh penyanyi Doris Day and James Stewart (kalau info ini sumbernya dari Wikipedia). Que sera, sera-nya sudah jelas dari bahasa Spanyol yang berarti What will be, will be. Cuma liriknya dalam bahasa Inggris, jadi kita bisa mengerti juga.
Dalam lagu tersebut Doris Day bernyanyi sekaligus bercerita. Bercerita ketika ia masih kanak2, ia bertanya pada ibunya dan kata ibunya yang bijak, apa yang akan terjadi di masa mendatang adalah di luar kendali kita.
"The future's not ours, to see"
Ketika ia bertanya,
"Apakah aku akan menjadi gadis cantik dan kaya? (Will I be pretty, will I be rich)".
Sebuah pengakuan akan keterbatasan kita sebagai manusia sekaligus pengakuan akan kebesaran Tuhan, yang punya kehendak tehadap kejadian di masa depan. (Ini kutipan tafsiran orang terhadap lagu ini, cuma saya pribadi setuju)
Coba kita simak liriknya dan kita coba nyanyikan sendiri.
Que sera, sera
What will be, will be.
(Apapun yang terjadi, terjadilah)
Eh, saya nggak disponsori oleh Holcim lho! (CP, Mei 2008)
Que Sera Sera
When I was just a little girl
I asked my mother, what will I be
Will I be pretty, will I be rich
Here's what she said to me.
Que Sera, Sera,
Whatever will be, will be
The future's not ours, to see
Que Sera, Sera
What will be, will be.
When I grow up, and fell in love
I asked my sweetheart what lies ahead
Will we have rainbows, day after day
Here's what my sweetheart said.
Que Sera, Sera,
Whatever will be, will be
The future's not ours, to see
Que Sera, Sera
What will be, will be.
Now I have children of my own
They ask their mother, what will I be
Will I be handsome, will I be rich
I tell them tenderly.
Que Sera, Sera,
Whatever will be, will be
The future's not ours, to see
Que Sera, Sera
What will be, will be.
March 29, 2009
Que Sera Sera, What Will Be, Will Be
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment