Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Powered by Blogger

August 24, 2010

Aparat yang Terlelap dan Masyarakat Yang Gampang Heboh

Kenapa bangsa ini gampang heboh dan cepat terhasut oleh berita-berita yang kurang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya?


Anda yang lahir agak duluan (tentunya Pak Ananto tidak termasuk), pasti ingat kita pernah mengalami situasi di era pertengahan 80an di mana beredar isu biskuit beracun, bakso tidak halal, segala makanan beracun dan tidak halal sampai isu adanya wanita berkerudung di pasar-pasar yang menyemprotkan racun ke buah-buahan dan sayuran dari balik lengan bajunya (Hingga para wanita berjilbab takut untuk pergi ke pasar). Akibatnya, sebagian masyarakat saling curiga, dan beberapa orang menjadi korban fitnah dan main hakim sendiri.

Catatan: Isu ini beredar pada masanya Orde Baru di mana saat itu peran pemerintah dan militer (maupun intelejennya) dalam kehidupan kita sangat kuat. Namun ternyata, setelah memasuki orde reformasi pun, kejadian yang mirip-mirip masih terjadi pada masyarakat kita.

Lalu agak belakangan, heboh di masyarakat kita dengan adanya informasi makhluk halus yang hanya menggunakan kolor berwarna hijau, alias Kolor Ijo, bergentayangan di malam hari mencari korban terutama kaum perempuan. Hal yang menyebabkan para wanita dan anak-anak takut untuk berada di rumah pada malam hari, dan para laki-laki berjaga-jaga di lingkungan rumahnya dan selalu mencurigai orang yang tidak dikenalnya.

Selanjutnya setelah teknologi komunikasi selular memasyarakat dan hampir semua anggota masyarakat memiliki ponsel, isu negatif lebih cepat beredar dengan perantaraan melalui sms. Sebut saja sms yang menginformasikan akan terjadinya gempa bumi di Jakarta atau di tempat lain pada suatu tanggal, sehingga menimbulkan keresahan dan kekhawatiran masyarakat. Dan masyarakat kita banyak yang terkecoh oleh sms sesat ini.
Lalu ada lagi isu "sms setan", yang tulisannya berwarna merah dan berasal dari nomor tertentu dengan banyak angka "6"nya. Ini pun menimbulkan kehebohan pada masyarakat, banyak yang khawatir menerima sms ini dan banyak pula yang percaya ada tetangga teman, teman tetangga, tetangga saudara, teman saudara atau yang lain-lainnya (bukan teman langsung, saudara langsung, atau tetangga langsung) yang meninggal begitu membuka sms tersebut. Banyak yang percaya sms konyol tersebut!

Terakhir, kita disibukkan oleh isu terbaru lewat sms, yaitu sms tentang penculikan anak disertai pengambilan organ tubuhnya. Isu ini pun sudah menimbulkan keresahan pada masyarakat di berbagai daerah, orang tua sibuk mengantar, menunggui, dan menjemput anak-anaknya sekolah, lalu yang lebih parah lagi, ada beberapa (mungkin banyak) orang yang menjadi korban peristiwa main hakim sendiri karena kecurigaan masyarakat kepada orang yang dianggapnya penculik. Akibat sebuah sms yang beredar!
Sebuah tipe dan merek mobil bahkan telah berperan pula dalam sms ini dengan disebutkan nomor polisinya, yang kebenarannya sangat diragukan. Benar-benar konyol! (Mudah-mudahan teman-teman yang punya mobil sejenis tidak mengalami hal-hal yang kurang menyenangkan akibat peredaran sms ini. Pak Wawan nggak pernah kan?)

Mana peran aparat kita dalam menyikapi situasi seperti ini?

(Tadi pagi di sebuah stasiun televisi dibahas tentang peredaran sms penculikan ini, yang menimbulkan keresahan pada masyarakat di berbagai daerah, serta berakibat jatuhnya korban-korban peristiwa main hakim sendiri)

Mari kita sebagai warga negara dan warga masyarakat yang baik, sementara menunggu penjelasan dan tindakan nyata dari aparat kita (entah ada atau tidak), selalu bersikap waspada dengan tetap mengedepankan akal sehat.

Salam
Ceppi Prihadi
http://harihari-ceppi.blogspot.com/


Dituduh Penculik Mati Dikeroyok Warga Bekasi

Senin, 23 Agustus 2010 - 13:38 WIB

BEKASI (Pos Kota)-Warga Cikarang, Cibitung dan Tambun, menjadi gelap mata setelah diresahkan dengan SMS berantai yang berisi adanya penculik anak gentayangan . Akibatnya dua orang menjadi sasaran kemarahan warga akibat gerak-geriknya mencurigakan.

Seorang tewas dan satunya sekarat, selama Sabtu dan Minggu malam. Korban yang tewas kiriman dari Cikarang Pusat dan dibawa ke RS Polri Kramatjati. Sedangkan seorang lagi menjadi korban pengeroyokan warga yang termakan isu pelaku penculikan di Kampung Kali Jeruk, Desa Kalijaya, Cikarang Barat.

Korban dicurigai karena mondar-mandir sejak sore hari di sekitar kampung itu . Saat ditanya pun, lelaki yang memiliki rambut ikal dan perawakan sedang ini tidak memberi jawaban yang memuaskan.

Kecurigaan warga semakin besar dan kemudian mengeroyok pelaku hingga sekarat

Korban selain berambut ikal dan kulit sawo matang, diperkirakan berumur 30 tahun, dan mengenakan kaos serta celana pendek. Pelaku saat ini dirawat di ruang UGD RSD Kabupaten Bekasi.

Menurut Gofar petugas RSD Kabupaten Bekasi, sudah dua orang dikeroyok akibat warga yang termakan isu penculikan Sehari sebelumnya, seorang pria juga menjadi korban pengeroyokan warga hingga tewas di daerah Cikarang Pusat, Sabtu (21/8).

SMS berantai yang diterima warga berbunyi “Berhati-hatilah kepada Mobil APV Silver L 1857 GU, sudah banyak makan korban penculikan anak untuk diambil organ tubuh dalamnya. Informasi dari Polsek Ciwedey. Mohon Sebar Luaskan ! Aku dapat dari temanku, kita sama-sama sebarkan agar kita semua selamat”.

SMS tersebut beredar secara berantai di masyarakat Kabupaten Bekasi dan menimbulkan keresahan. Warga menjadi curiga terhadap orang asing yang berada di daerah mereka. Hingga kini Polres Metro Bekasi Kabupaten belum memberui penjelasan. (saban/B)



Dicurigai Penculik, 2 Lelaki Tewas Dikeroyok dan Dibakar Massa
Minggu, 22 Agustus 2010 - 10:11 WIB

TANGERANG (Pos Kota)- Isu penculikan belakangan ini kian marak. Terurama di daerah pinggiran Jakarta. Warga sudah begitu kesal terhadap penculik, sehingga sering terjadi pengadilan jalanan terhadap yang diduga penculik. Hal ini pernah terjadi di Bogor, Bekasi dan Purwakarta.

Terakhir terjadi 21 Agustus 2010 pukul 20:00 WIB di Kampung Sumur Waru Rt. 05/02 Desa Tamiang Kecamatan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang. dan Kampung Nambo Rt. 12/05 Kresek, Kabupaten Tangerang.Tragis, dua lelaki yang dikira sebagai penculik tewas dikeroyok dan dibakar massa .

Menurut saksi mata, Muhamad Supri, 50, kepada polisi peristiwa di dua tempat berbeda itu berawal dari kecurigaan warga terhadap gerak-gerik korban. Masyarakat selama ini ketakutan mendengar isu ada penculik gentayangan.

Peristiwa pertama terjadi di Desa Tamiang, Gunung Kaler Kabupaten Tangerang. Seorang lelaki yang diduga penculik tewas dihajar ramai-ramai oleh warga. Sebetulnya korban sempat dibawa ke puskesmas setempat namun nyawanya tak tertolong.

Peristiwa kedua terjadi di Kampung Nambo, Kresek, juga di Kabupaten Tangerang. Bahkan nasib yang diduga penculik ini lebih tragis. Tersangka tewas dibakar massa hanya karena dicurigai penculik.

Kasus ini masih dalam penanganan Polsek Metro Kresek. Mayat kedua korban dibawa ke RS POlri Kramat Jati, Jakarta Timur. Apakah betul keduanya penculik, belum jelas. (binsar)

August 3, 2010

Hati-hati dengan Racun dari Keong Racun!

Fenomenal. Satu kata yang pantas ditujukan atas aksi dua orang mojang Bandung Sinta dan Jojo, yang menyanyikan lagu berjudul “Keong Racun” secara lipsync dan aksi itulah yang membuat mereka mendadak terkenal di seantero dunia maya. Video rekaman diri mereka, yang mereka ambil lewat webcam sebuah laptop, yang mereka unggah di situs video terbesar di internet YouTube, telah dilihat lebih dari satu juta pasang mata, terbukti dengan angka views yang sudah mencapai 1,8 juta lebih pada saat saya menengoknya. Lalu situs jejaring sosial seperti facebook dan twitter, telah turut menyebarkan informasi akan video rekaman tersebut.

Terbukti bahwa dunia maya bisa melambungkan nama seseorang menjadi sangat populer, terlebih aksi kedua mahasiswi perguruan tinggi di Bandung itu sudah diangkat oleh media televisi dan media cetak, dengan ujung tombaknya program infotainment. Bahkan sebuah stasiun televisi dengan sengaja telah menjemput mereka dari tempat tinggalnya di Bandung dan memboyong mereka ke Jakarta khusus untuk wawancara dan masuk ke dalam program acara stasiun televisi tersebut.

Sinta dan Jojo telah mendadak menjadi artis dan orang terkenal!
Satu hal yang tidak pernah mereka duga sebelumnya.


Jojo dan Sinta

Video yang menampilkan aksi mereka pada saat me-lipsync lagu dangdut tersebut, yang sebenarnya dinyanyikan penyanyi bernama Lissa, terlihat memikat, nakal khas ABG, jenaka dan penuh narsis (meskipun sebagian orang menganggap rekaman dan gaya mereka biasa-biasa saja, karena sebenarnya sudah banyak video seperti itu di YouTube), telah menggelitik banyak orang untuk menyaksikannya langsung di situs YouTube. Berbagai stasiun televisi pun menayangkan cuplikan video tersebut, bahkan secara berulang-ulang, sehingga lagu “Keong Racun” mewabah di berbagai kalangan masyarakat. Sifat masyarakat kita yang gampang heboh pun turut mendukung kepopuleran lagu itu. Ada yang penasaran dengan informasi adanya video maupun rekaman lagu itu, hingga mengunduh, meng-copy-nya dan menonton video serta memperdengarkan lagu itu. Seakan-akan, kalau tidak seperti itu, akan dibilang ketinggalan zaman, gak gaul.

Boleh deh kita ikut menikmati video dengan gaya Sinta dan Jojo yang jenaka dan mendengarkan lagu dengan irama dangdut yang akrab di telinga kita itu, namun berhati-hatilah dengan racun dari “Keong Racun” ini.
Memang apanya yang beracun?
Bukan karena keongnya yang beracun, tentu tidak, karena keong racun di sini hanyalah judul sebuah lagu. Namun racun dari lagu ini yang cukup berbahaya bagi anak-anak kita!

Dengan popularitas lagu ini yang sudah memasuki dunia televisi, di mana televisi adalah media yang ditonton dan dikonsumsi semua golongan masyarakat, termasuk anak-anak kita yang “sangat akrab” dengan tontonan televisi, kemungkinan anak-anak untuk mengetahui dan menghapal lagu ini akan sangat besar. Dan itu yang menjadi bahayanya!
Bukan masalah penampilan, gerakan atau gaya Sinta dan Jojo. Itu masih wajar dan bisa diterima oleh semua kalangan. Namun, perhatikan lirik atau kata-kata dalam lagu “Keong Racun” yang penciptanya bernama Buy Akur tersebut. Supaya jelas bahayanya, mari kita telaah secara lengkap lirik lagu ini:





Dasar kau keong racun
Baru kenal eh ngajak tidur
Ngomong nggak sopan santun
Kau anggap aku ayam kampung
Kau rayu diriku
Kau goda diriku
Kau colek diriku
Eh ku takut sekali
tanpa basa basi kau ngajak happy happy
Eh kau tak tahu malu
Tanpa basa basi kau ngajak happy happy
*
Mulut kumat kemot
Matanya melotot
Lihat body semok
Pikiranmu jorok
Mentang-mentang kau kaya
Aku dianggap jablay
Dasar koboy kucai
Ngajak check-in dan santai
Sorry sorry sorry jack
Jangan remehkan aku
Sorry sorry sorry bang
Ku bukan cewek murahan


 
Anda bisa melihat racunnya di sini bukan?

Terlihat jelas, kata-kata dalam lagu ini adalah bukan untuk konsumsi anak-anak. Mulai dari kalimat “Baru kenal eh ngajak tidur”, yang barangkali anak-anak tidak mengerti apa maksudnya. Lalu ada kata “ayam kampung“, yang juga kemungkinan anak-anak kita kurang mengerti. Namun kata-kata tersebut jika diucapkan anak-anak kita, adalah sangat tidak pantas dan bukan pada tempatnya.

Terlebih pada kata-kata”Lihat body semok pikiranmu jorok”, dan “Aku dianggap jablay”.
Waduh, …parah tuh!

Seperti pernah saya sampaikan pada tulisan saya sebelumnya, bahwa anak-anak paling mudah terpengaruh oleh tayangan televisi, lagu ini liriknya akan sangat mudah diingat oleh anak-anak, apalagi jika videonya ditampilkan dan lagunya diperdengarkan berkali-kali serta secara utuh.
Coba perhatikan anak anda, berapa lagu ciptaan almarhum Pak AT Mahmud yang dihapal (seperti lagu Pelangi dan Anak Gembala) dan berapa lagu orang dewasa seperti lagunya Peterpan, Ungu, Vidi Aldiano, dan band/penyanyi dewasa lain yang mereka bisa nyanyikan? Bandingkan!

Kalau tidak ada upaya dari kita untuk membendung peredaran lagu ini, baik lewat televisi, radio, media rekaman (player atau hape dengan fasilitas MP3 player), lagu Keong Racun ini akan sangat populer dan turut dinyanyikan oleh anak-anak. Ingat, anak-anak kita tidak punya idola penyanyi cilik, sehingga lagu orang dewasa-lah yang lebih diingat dan dinyanyikan anak-anak, apalagi lagu yang populer seperti “Keong Racun” ini.

Kalau tidak ada yang meredam peredaran lagu ini, percaya deh, nanti di sekitar kita, di jalan-jalan, di kampung-kampung, di acara ulang tahun anak-anak, kita akan mendengar anak-anak menyanyikan lagu ini.
Mulut kumat kemot matanya melotot lihat body semok pikiranmu jorok……” seraya badan mereka megal-megol dan bergaya bagaikan Sinta dan Jojo. Sementara arti kata-kata dalam lagu ini, mereka sendiri tidak mengerti .

Anda mau anak-anak kita terpengaruh dan hapal lagu ini? Apalagi anak anda yang balita, yang masih lucu dan menggemaskan kalau sedang bernyanyi?

Saya bukan anti Jojo dan Sinta, sungguh! Justru saya salut akan kepolosan dan kreativias mereka.
Hanya saya ingin, jangan sampai anak-anak kita menyanyikan lagu yang liriknya tidak pantas untuk mereka. Jangan sampai anak-anak kita dewasa sebelum waktunya, sebagaimana media televisi kita sudah mengancamnya setiap saat.

Mari kita lindungi anak-anak kita dari racun Keong Racun. (CP, Aug 2010)

 

Salam,

http://ceppi-prihadi.blogspot.com